Selamat

baca sambil dengerin ini

Haiiii Allief….

Selamat atas pelantikanmu, selamat sudah menjalani 10 bulan pendidikan, selamat telah menyelesaikannya dengan baik, banyak selamat atas kesuksesanmu. Di hari ini pun aku turut bahagia atas keberhasilanmu, aku merasakan bangga bak seorang ibu yang melihat anaknya berhasil menaiki sepeda pertama kali, walaupun tak banyak hal yang bisa aku lakukan untukmu, tapi semoga kamu mengingat aku perrnah ada di ceritamu. Aku dengar penempatanmu ada di Kota Ambon, jauh memang, tak ada yang senang mendengarnya, kamu, aku, dan keluargamu bersedih. Namun apa daya, kamu milik negara. Harus siap untuk penempatan mana saja, meskipun yang ditinggalkan tak bisa menerima.

Kamu bertanya, "apa kamu masih mau menungguku?" Dengan lantangnya aku mengatakan, "akan selalu kutunggu." Tapi setelah itu kamu menunjukkan keraguan, seakan hubungan ini takkan berhasil. Lalu, aku tanyakan kembali padamu, "Bagaimana dengan kamu apa kamu masih mau denganku?" Betapa mengejutkannya jawaban yang aku terima malah, "Jangan dicari dulu aku." Aku memahami kerisauanmu tapi yang tak aku sangka kalimat itu muncul di layar percakapan kita, air mata yang sudah mengering jatuh lagi membasahi pipi dan membuat lautan baru di bantalku. 

Aku yang di tengah keraguan, ditinggalkan dan kamu membiarkan ragu menggerogoti habis diriku. Padahal kepercayaanku di kamu itu seratus persen, lalu berkurang 25% karena foto di story IG mu waktu itu, dan lagi-lagi berkurang hingga tersisa 50%. Bahkan tak ada usaha darimu, untuk mengembalikannya. Aku hanya mengandalkan diriku untuk bertahan ditengah ketidakpedulianmu itu. 

Kalau aku pergi, pasti aku yang disalahkan, pasti aku yang dibilang tidak mau menunggu, lalu apa artinya selama ini aku menunggu kamu? Menunggu kamu dengan komunikasi kita yang buruk. Kamu pikir itu mudah bagiku? Kamu pikir aku sekuat itu? Aku menahan semuanya. Amarah yang tak pernah terselasaikan, Pertanyaan yang tak mendapat balas, dan keraguaan yang tak diberi kepastian. Semua menumpuk dan menjadi bom waktu. Tak ingin menyalahkanmu, perihal menahan itu salahku, aku yang tak mampu mengungkapkan perasaanku.

Pada akhirnya kamu menjadi pelajaran berharga bagi diriku. Aku sangat senang mengenal dan dikenal olehmu, aku sangat berterima kasih pernah dijadikan sebagai bagian keluargamu, banyak lagu baru yang aku dengarkan, playlist ku tak hanya taylor swift lagi, semua lagu selalu tentangmu, bangga pernah dikenalkan kepada seluruh temanmu bahwa aku tunanganmu, senang menemani perjalananmu, aku jadi ingin punya rumah di Lumajang karena di Lumajang sangat dingin,  banyak hal yang aku suka dari kamu. Tapi, jika bisa aku ingin mengenalmu lagi sebagai Allief yang tak merokok dan suka minum. Semoga di kehidupan yang lain, aku bertemu dengan kamu yang bisa mengungkapkan perasaan kepada pasangan.

Aku pernah sangat percaya kita akan berjodoh, sampai pada akhirnya aku percaya kita tak akan selamanya. Terimakasih denganmu aku pernah dicintai dan mencintai dengan begitu dalam. I love you forever and always.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

cowokku namanya Allief Aziz Haidar Maulana